A.PROLOG
1.
Proposal adalah Usulan Penelitian yang disusun
untuk memantapkan permasalahan dan metode penelitian yang akan dijadikan
pedoman dan patokan dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan di lapangan.
2.
Topik dan substansi proposal disesuaikan
dengan jurusan ilmu atau Bidang Kajian yang dipilih.
3.
Substansi masalah yang dipilih di dasarkan
pada topic-topik kekinian yang berhubungan dengan peristiwa/fenomena
dan gejala yang terjadi dalam penyelenggaraan
pemerintahan
umum dan pemerintahan daerah yang dipilih sendiri ataupun yang ditetapkan oleh
jurusan.
4.
Penyusunan usulan penelitian dilakukan di
bawah bimbingan efektif dan konsisten oleh pembimbing.
5.
Rajinlah membaca literature dan melakukan
bimbingan setra bertanya sejelas-jelasnya kepada pembimbing atau dosen,pelatih
6.
Kumpulkan evidensi-evidensi yakni hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan topic proposal yang dipilih.
B.BEBERAPA KEALPAAN DALAM PEMBUATAN PROPOSAL
TERKAIT DENGAN JUDUL:
1.
Merupakan suatu fenomena yang memukau,yang
akan dijadikan suatu temuan baru dalam penelitian.Sebaiknya judul merupakan
proposisi (sebab akibat).Harus jelas mana sebab dan mana akibat.Dalam bentuk
laporan Akhir fenomena yang memukau adalah yang akan dijelaskan dan dicarikan
fakta empiriknya sesuai dengan duduk perkara dalam penelitian.
2.
Judul terlalu cetek atau terlalu
sering,sehingga kurang menarik untuk diteliti.Misal judul tentang “KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MEMBERIKAN
MOTIVASI KERJA APARATUR KECAMATAN”atau judul “HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT”.Kedua judul
tersebut sudah sangat sering diteliti,sehingga terkesan tidak ada
kemajuan.Untuk itu perlu dispesifikasikan dengan susunan redaksional sbb:”GAYA KEPEMIMPINAN LURAH DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT TERKAIT DENGAN UPAYA PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KABUPATEN
TEGAL”.
3. Fenomena
yang terdapat dalam judul meragukan.Seperti benarkah fenomena tersebut ada
dalam masyarakat? Contoh: “PEMBUNUHAN
ANAK-ANAK JALANAN OLEH SEORANG SEK MANIAK”.Kondisi ini merupakan kejadian
langka.Berbeda dengan judul tentang :“LOKALISASI
PSK DALAM RANGKA UNTUK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN”.
4.
Fenomena yang cukup menarik,tetapi diragukan
bahwa hal itu akan berdampak.Ketika kondisi dan situasi telah berubah belum
tentu kedua fenomena itu akan berdampak sebagaimana yang diperkirakan oleh
peneliti.Misal “KUALITAS DOSEN-DOSEN
YANG BERDASI DENGAN DOSEN YANG BERSAFARI TERHADAP DAMPAK PROSES BELAJAR PRAJA
IPDN.
5.
Masalah mana yang paling baik,judul kausalitas
atau judul non kausalitas?.Keduanya memiliki keunggulan maupun
kelemahan.Keunggulan judul kausalitas adalah jelasnya hubungan
sebab-akibat,sehingga penelitian mudah dilakukan dan tidak akan
sesat.Kelemahannya adalah mungkin sekali penelitiannya bersifat cetak hanya
menghubungkan dua variable saja.
6. Judul non
kausalitas menggunakan kata
penghubung;seperti;dan;dengan;melalui;dalam;sebagainya.Kelemahannya terletak
pada terombang-ambingkannya hubungan sebab akibat.Namun ada kelebihannya yaitu
terhadap kejelasan variasi hubungan yang mungkin diteliti diantara dua variable
induknya.
C.PENDEKATAN MASALAH:
1.
Pendekatan masalah adalah acuan dan
ad-hoc.Yang dimaksud dengan acuan adalah teori besar tempat penelitian
bersandar,sedangkan Ad-hoc adalah logical construct yaitu hasil jalinan pikiran
yang logic atau hasil penyusunan peneliti sendiri yang orisinal.yang digunakan
untuk menggarap penelitian yang diajukan melalui proposal.
2.
Acuan dan ad-hoc ini merupakan rangka berfikir
atau sebagai jalinan sebab akibat dari mana penelitian menarik jawaban-jawaban
sementara yang akan dibuktikan keberadaan atau ketidak beradaannya dalam
penelitian.
3.
Kesalahan yang banyak terjadi adalah ketika
pendekatan masalah tidak mengandung kedua-duanya.Bahkan teori dan konsep serta
aspek-aspek khusus yang dikandungan variable kurang lengkap.Dan kesalahan fatal
lainnya adalah tidak relevan dan tidak signifikan antara aspek-aspek khusus
yang dielaborasi dari variable penelitian,apalagi ketika jawaban sementara itu
ujud-ujud jatuh dari langit yang ke tujuh.
4.
Salah pilih
acuan atau teori.Misal teori Motivasi dari Abraham Maslow bertalian dengan
kinerja pegawai.Padahal penelitian yang dilakukan terkait dengan kebijaksanaan
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
a.
Terdapat
penyebab yang lebih penting yang dissebut dalam pendekatan masalah.Ketika ini
terjadi,maka hubungan yang terdapat dalam penelitian menjadi non
signifikan.Karena penyebab yang dijadikan acuan “diredam” oleh variabeel yang
lebih kuat.
b. Hubungan
lain yang patut mendapat perhatian adalah hubungan tautology.Adanya hubungan
tautology,dapat diketahui melalui,variabel bebas dan variabel tidak bebas
adalah itu-itu juga,missal: “buku itu basah karena kena air”.Semua orang juga
tahu bahwa maknawiyah air adalah sama yaitu selalu membasahi benda-benda yang
dikenainya.Tapi apabila dinyatakan bahwa; “buku itu basah karena kehujanan”,
kehujunan adalah kejadian tersendiri yang nyata dan bersifat kasuistis.Demikian
juga ketika penelitian menyatakan bahwa “buku itu basah karena kecemplung
dikali”.Kalimat tersebut tidak termasuk tautologis.
D.BENTUK PENELITIAN
1. 1.Biasanya
dinyatakan secara eksplisit,apakah kuantitatif atau kualitatif.Namun perlu
dingat bahwa kedua macam penelitian itu bertujuan untuk membuktikan hubungan
sebab akibat.Yang pertama dengan cara pembuktian statistic (uji
statistic).Sedangkan yang kedua dicapai dengan cara verstehen (hubungan multi
kausal,banyak sebab dan banyak akibat.Tapi untuk Laporan Akhir khusus bagi
Praja IPDN telah ditentukan di dalam
panduan adalah DESKRIPTIF DENGAN
PENDEKATAN INDUKTIF.
2.
2.Dalam pembuktian suatu penelitian dapat
dicapai dengan menggunakan metoda Jhon Stuart Mild,Method of Agreement dan
Method of Difference.
3.
Oleh sebab itu apakah penelitian kuantitatif
maupun kualitatif sebaiknya merumuskan hipotensis sebagai jawaban sementara
terhadap yang diajukan dalam Rumusan masalah.
4.
3.Setiap penelitian apakah kuantitatif maupun
kualitatif perlu berpegangan secara ketat pada variable yang akan dibuktikan
hubungannya.Oleh sebab itu data yang dikumpulkan perlu dikategorikan
berdasarkan variable penelitian.
5.
4.Penelitian ilmu terhadap atau bidang Social
Engineering,pada umumnya merupakan penelitian EVALUASI yang terdiri dua tahap yaitu; (1) kelengkapan;l(2) dampak.
6.
5.Tahap kelengkapan adalah kelengkapan
oprasional yang ditinjau dari segi normative proyek yang kesemuanya merupakan :
“pengukuran”seberapa besar telah dilaksanakan.
7.
6.Tahap dampak adalah seberapa besar atau
bagaimana hasil yang dicapai apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan (dalam
penelitian sebab akibat).
8.
7.Penelitian yang bersifat deskriptif analitis
pada umumnya berusaha melukiskan apa yang senyatanya terjadi.
9.
8.Perlu diingat bahwa setiap penelitian baik
kuantitatif maupun kualitatif bersifat analitis.
SISTEMATIKA PROPOSAL BAGI PRAJA IPDN KEPUTUSAN
REKTOR
NO.423.7-154 TAHUN 2006
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Permasalahan Penelitian
1.3
Tujuan dan Kegunaan
BAB II.PENDEKATAN MASALAH
2.1. Tinjauan Secara Teoritis
2.2. Tinjauan Secara Normatif
BAB III.METODE PENELITIAN
1.1
Desain Penelitian
1.2
Populasi dan Sampel
1.3
Variabel Penelitian
1.4
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1.5
Teknik Analisis Data
1.6
Tempat dan Waktu Penelitian.
BERIKUT INI URAIAN SINGKAT SUBSTANSI SUSUNAN
PROPOSAL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
a.
Memaparkan kenyataan yang dipikirkan (Dassein)
b)
b.Memaparkan harapan baik secara teoritis
maupun normative
c)
c.Memaparkan kesenjangan antara kenyataan dan
harapan
d)
d.Memaparkan alternative jawaban kalau
penelitian dilakukan
1.2
Permasalahan adalah elaborasi dari tema sentral keaspek-aspek khusus yang dilandasi
oleh teori dan diungkapkan dalam bentuk pertanyaan dan atau pernyataan.
1.2.1. Identifikasi Masalah:
1.2.1.1.Meringkas penetapan masalah dalam kalimat pernyataan masalah.
1.2.1.2.Belum diketahui tentang gambaranya,tingkatanya,sebab akibatnya
atau cara memecahkannya suatu persoalan yang hendak dicapai.
1.2.1.3. Semua pernyataan masalah (problem statement)kemudian diubah
pada kalimat pernyataan penelitian (research question)
1.2.2.Pembatasan Masalah penegasan kembali terhadap lokus dan focus
penelitian termasuk penjelasan tentang elemen atau sub komponen yang akan
diteliti.
1.2.3.Perumusan Masalah.
Semua pernyataan masalah (problem
statement)di ubah dalaam bentuk kalimat pernyataan penelitian (reseach
question)missal;
Ø
Bagaimana gambaran fenomena itu
Ø
Seberapa besar fenomena itu berdampak
Ø
Bagaimana cara memecahkan masalah yang
dihadapi dlsb.
1.3.
Tujuan dan Kegunaan
1.3.1. Tujuan diarahkan untuk
menjawab pernyataan penelitian
1.3.2. Kegunaan
dilihat dari sisi keilmuan dan dari sisi praktis
BAB II. PENDEKATAN MASALAH
1.
Tinjauan secara teoritas adalah kajian pustaka
yang dicari untuk menggambarkan fenomena (identifikasi masalah) dari padanya
dicari persamaan dan perbedaan.Kemudian dicari definisi,sehingga diperoleh
unsur-unsur,cirinya dan sifat-sifatnya sesuai teori yang releven dengan
substansi penelitian.
2.
Tinjauan secara normative adalah landasan
piker yang bertolak dari kebijakan atau kebijaksanaan terkait dengan variable
yang diteliti.
BAB III.METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian,adalah rencana penelitian yang akan
dilakukan mengarah
pada metode yang digunakan.Dstnya.
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian.
3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.
3.5.Teknik Anakisis Data.
3.6.Tempat dan Waktu Penelitian.
# Jenis-jenis pendekatan:
1) Dilihat dari teknik samplingnya,dibedakan:
1)
Pendekatan populasi
2)
Pendekatan sampel
3)
Pendekatan kasus
2) Dilihat dari timbulnya variable,dibedakan:
a)
Pendekatan eksperimen
b)
Pendekatan non-eksperimen,dibedakan.
3) Dilihat dari modal pengembangan atau model
pertumbuhan,dibedakan:
a)
“one-shot” model,pengumpulan data saat saja
b)
Longitudinal model
E. KUESIONER:
Tujuan
pembuatan Kuesioner
1)
Memperoleh informasi yang akurat dari
responden
2)
Memberikan panduan pada saat wawancara
sehingga dapat lancer dan sistematis
3)
Memberikan format standard pencatatan
fakt,komentar dan sikap
4)
Memudahkan pengelolaaan data (Hague,1995 :
2-3)
Tiga (3)
tipe Kuesioner:
1)
Terstruktur yaitu
membuat secara tepat dan terinci semua pernyataan dan urutan penyampean
pertanyaan
2)
Semi
terstrukturyaitu gabungan pertanyaan yang sudah ditentukan dengan pertanyaan
bebas
3)
Tidak
terstruktur yaitu berisi garis besar pertanyaan yang akan diajukan.Ada
kebebasan bagi pewawancara maupun responden
Delapan
(8) Pedoman Penyusun Kuesioner:
1)
Pikiran sasaran Survey
2)
Pikirkan bagaimana wawancara akan dilaksanakan
(langsung,tertulis,telepon,pos)
3)
Pikiran pengetahuan dan kepentingan responden
(pandangan etic dan emic)
4)
Pikirkan kata pengatar
5)
Pikirkan urutan pertanyaan
6)
Pikirkan tipe pertanyaan
7)
Pikirkan jawaban yang mungkin saat memikirkan
pertanyaan
8)
Pikirkan bagaimana data akan diolah
(Hague,1995:31-32)
1.------->-Karakteristik responden
-jumplah responden
2.------->-melalui tatap muka (face
to face)
-melalui telepon (by phone)
-melalui surat (by email)
3.------->-perspektif “emic”
(menurut pendirian masing-masing orang)
-persepktif “etic” menurut si
peneliti
-Kode etik tentang identitas responden
4.------->-harus mampu meyakinkan
responden
5.------->
6.------->-terbuka,tertutup,gabungan
7.------->-kuantitatif,kualitatif
Empat (4)
pedoman pembuatan pernyataan untuk
kuesioner:
1)Kaitkan
pernyataan dengan masalah penelitian
2)Buatlah
pernyataan yang bersifat netral,tidak
tendensius,menggurai,mencemoohkan
3)Perhatikan
nilai-nilai yang berlaku pada diriresponden
4)Dibuat
dengan cara menjabarkanlebih lajut variable dan indicator penelitian
Langkah Pembuatan
Kuesioner:
1)Tentukan Spesfikasi data
sumbernya
Ø
Masalah
Ø
Maksud dan tujuan penelitian
Ø
Ruang lingjup penelitian
2) Tentukan Sumber Datanya:
Ø
Unit analisis
Ø
Karakteristik responden
Rambu-rambu
memilih kata-kata untuk kuesioner:
1.
Pastikan bahwa pernyataan tidak menimbulkan
bias/tendensius
2.
Hindari jargon atau singkatan yang mungkin
tidak dimengerti oleh responden
3.
Hindari kata-kata yang canggih atau umum
4.
Hindari kata-kata yang bersifat mendua
(ambivalen)
5.
Buat pernyataan sependek mungkin
6.
Buatlah pernyataan yang sesederhana mungkin
7.
Buat pernyataan yang sangat spesifik
8.
Pastikan bahwa pernyataan dan jawaban tidak
bertentangan
9.
Batasi kata-kata yang perlu saja
10.
Atur keseimbangan atas pernyataan negative dan
positif (semi focus masalah)
11.
Hindari pernyataan hipotesis
12.
Jangan gunakan kata-kata yang dapat
menimbulkan salah dengar
13.
Jangan berikan alternative terbatas yang
kedua-duanya benar.
14.
Buatlah responden menjawab secara mudah
(Hague,1995 : 55-56)
PANDUAN WAWANCARA (INTERVIEW GUIDE)
a.
Gunanya
untuk menggalih sumber informasi secara mendalam (indepth – interview)
untuk responden yang jumplahnya relative terbatas.
b.
Bentuknya
: pertanyaan terbuka,yang berisi hal-hal esensial yang perlu diketahui
oleh peneliti
c.
Cara membuatnya : sama dengan kuesioner
d.
Variable -----> subvariabel ----->
indicator -----> pertanyaan
e.
Kelebihan penggunaan panduan wawancara untuk
menggali informasi --> tergantung pada
f.
Pewawancara
g.
Teknik wawancara
h.
Jenis orang yang diwawancarai
Jenis/tipe
orang yang diwawancarai (Responden)
1.
Manusia mekanis
2.
Manusia pembual
3.
Manusia analisis
4.
Reportase
5.
Jaksa
6.
Manusia sok tahu
(Robert M.Hecth dkk,1973)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar