Sabtu, 24 Januari 2015

Sinopsis Novel: Maryamah Karpov

Pilihan Novel: Maryamah Karpov
Karya: Andrea Hirata

Maryamah Karpov adalah novel keempat dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel karya Andrea Hirata ini baru diterbitkan beberapa minggu yang lalu.

Buku ini berkisah tentang kisah pencarian A Ling yaitu cinta sejati Andrea Hirata(Ikal) walaupun akhirnya tidak terlalu bahagia.

Pada bagian awal buku ini diceritakan kisah Ikal yang telah lulus dari Universitas Sorbonne, Farewell Party-nya di Prancis juga pada saat Ikal sampai di Belitong. Pada saat sampai di Belitong, Ikal naik bus dan bertemu kembali dengan tokoh yang dulu pernah membantunya dan Arai
[1], yaitu Bang Zaitun[2]. Lalu pada kisah selanjutnya, ada kisah penyambutan Ikal di kampungnya. Dan di Belitong akan kedatangan dokter gigi dari Jakarta. Pada kisah selanjutnya diceritakan tradisi-tradisi orang Belitong (Melayu, orang sawang, orang besarung, Khek, Hokian, dsb) yaitu merubah-rubah nama orang juga taruhan di Warung Kopi (Warung Kopi yang terkenal adalah Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi). Juga diceritakan kisah Arai yang akhirnya menikah dengan Zakiah Nurmala. Diceritakan pula kisah Ikal sakit gigi lalu disuruh dan dipaksa-paksa oleh Kepala Kampung yaitu Ketua Karmun untuk pergi ke dokter gigi baru dari Jakarta.

Mulai pada kisah selanjutnya dan Inti dari buku ini, pencarian A Ling. Disini saya meringkas banyak bab agar menjadi satu dan agar tidak kepanjangan(Bab 33-66). Awalnya diceritakan dibuku ini ada beberapa orang yang ditemukan mati di tengah laut. Dan kemungkinan mereka adalah salah satu kunci untuk pencarian A Ling karena mereka masih berhubungan keluarga dengan A Ling. Lalu Ikal memutuskan untuk membuat perahu untuk berlayar mencari A Ling yang kemungkinan hilang di gugusan kepulauan Batuan. Ikal pun bertemu kembali dengan sahabat2 Laskar Pelanginya juga teman-teman Societeit de Limpai. Ikal bertemu kembali dengan Lintang, Mahar, Samson, Syahdan, Sahara, Trapani, Harun, A Kiong, Flo, juga Kucai.[3]

Dengan bantuan teman-temanya -apalagi Lintang dan Mahar yang banyak membantu Ikal membuat kapal- Ikal dapat membuat kapal tepat waktu. Pada masa pembuatan perahu, Ikal juga belajar bermain Biola Nurmi yaitu anak Mak Cik Maryamah[4]. Akhirnya perahu pun jadi dan diberi nama Mimpi-Mimpi Lintang. Ikal, Mahar, Chung Fa dan Kalimut pun berlayar. Mereka bertemu Tuk Bayan Tula[5] dulu siapa tahu A Ling disekap Tuk Bayan Tula. Mereka juga bertemu seseorang bernama Dayang Kaw yang memberitau bahwa mungkin A Ling ada di Batuan dan disekap oleh sebuah Lanun bernama Tambok. Akhirnya, A Ling ditemukan di Batuan, dan mereka akhirnya bisa pulang. Sesampainya di Belitong, Ikal dipaksa lagi untuk ke dokter gigi dan Ikal mau. Padahal ada orang yang sudah bertaruh bahwa Ikal tidak akan pernah ke dokter gigi. Pada akhir cerita, Ikal meminta izin kepada ayahnya untuk meminang A Ling tetapi… tidak diperbolehkan…


Novel ini adalah novel kedua dari tetralogi Laskar pelangi karya Andrea Hirata. Sang Pemimpi adalah sebuah kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat pembacanya percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, selin itu juga memperkuat kepercayaan kepada Tuhan. Andrea berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana pembaca akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang meluap-luap, sekaligus kesedihan yang mengharu biru. Selayaknya kenakalan remaja biasa, tetapi kemudian tanpa disadari kisah dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai, potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan pembaca pada rasa humor yang halus namun memiliki efek filosofis yang meresonansi.
Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.

Utukki : Sayap Para Dewa


I am one wing and you are equally the other

Suatu rekor tersendiri bisa baca buku setebal 408 halaman dalam waktu seminggu padahal aku tipikal orang yang lambat dalam membaca.

Hal-hal yang berbau mitos dari dulu sangat aku sukai, maka saat membaca sinopsis buku Utukki : Sayap Para Dewa, bayanganku tentang negeri para dewa-dewi sudah lebih dahulu melanglang buana. Tapi yang menjadi menarik dari buka karya Clara Ng ini bukan mengangkat mitos dewa-dewi Yunani atau Romawi yang sudah sering kita temui, tapi ini tentang dewa-dewi dalam kehidupan masyarakat Mesopotamia Kuno yang hidup 5.000 tahun sebelum Masehi.

Yang perlu ditekankan sebelum membaca buku ini adalah buku ini bukan bertema tentang sejarah atau mitos, bukan juga bertema religi, buku ini hanya bertemakan cinta.... dan hanya cinta dengan mitos sebagai latar belakangnya.

Kisah bermula 5.000 tahun sebelum masehi di tanah Mesopotamia yang subur. Cinta terlarang muncul dari seorang Enka, pendeta muda yang saling jatuh cinta dengan Nannia, utukki ke delapan yang wujudnya tidak seperti monster-monster utukki yang lain. Nannia sendiri adalah putri bungsu dari Dewa Anu (Dewa langit) dan Dewi Antu (Dewi Bumi). Tapi kisah cinta mereka menjadi lebih sulit ketika Dewi Ishtar (Dewi cinta dan perang) ternyata juga mencintai Enka dan dia rela menjadi manusia untuk mendapatkan cinta Enka, tapi cinta Enka hanya untuk Nannia.

Dewa Anu dan Dewi Antu pun marah dengan adanya kisah percintaan seperti ini. Dan perjanjian-perjanjian takdir tak dapat terelakkan, Dewa Anu menuliskan takdir untuk Enka, Nannia dan Dewi Ishtar. Jika Cinta antara Enka dan Nannia terus abadi bahkan sampai 7.000 tahun sesudahnya maka mereka akan mengakui kisah cinta mereka, namun jika tidak maka Dewi Ishtar yang akan memiliki jiwa Enka

Setelah 7.000 tahun berlalu, Thomas dan Celia sebagai titisan Nannia dan Enka harus menggenapi takdir kisah cinta mereka. Apakah cinta mereka akan terus abadi??? Di tengah kesulitan-kesulitan yang menghadang mereka (dari Dewi Ishtar, Dewi Antu dan ke-7 monster Utukki yang lain), Apakah cinta mereka layak untuk mendapatkan pengorbanan bahkan dengan mengorbankan nyawa sekalipun???

Kisah ini sebenarnya ingin mengajarkan kepada kita memahami apa arti sejatinya cinta, cinta bukanlah membelenggu tapi cinta sejati adalah membebaskan. Bahwa cinta mampu membuat hati yang keras menjadi lumer, membuat jiwa yang lemah menjadi kuat dan membuat siapapun rela berkorban.

Selain itu, manusia memang tak mungkin bisa merubah masa lalu untuk merubah suratan takdir yang telah digariskan, tapi setidaknya manusia bisa meraih akhir yang berbeda yang lebih indah karena kekuatan cinta.

Buku ini cukup lumayan unik, dengan plot yang seperti puing-puing berserakan yang seakan memaksa kita untuk terus membaca untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak pembaca saat membaca penggalan-penggalan cerita sebelumnya. Seperti pertanyaan yang muncul di awal cerita kenapa bisa Dewi Ishtar bisa mencintai Celia??? Apakah Dewi ini lesbian, tapi setelah beberapa waktu baru kita menyadari bahwa Celia adalah titisan Enka bukan titisan Nannia, sedang Thomas adalah titisan Nannia. Walau plot ceritanya maju mundur bagiku tidak menjadi soal karena penulis mampu membuat loncatan-loncatan yang halus dan wajar saat harus berpindah-pindah dari plot satu ke plot yang lain.

Selain itu gaya bahasanya juga tidak terlalu kaku, apalagi saat kemunculan Dewa Marduk yang sedikit slengekan tapi terkesan gokil. Untuk ukuran karya penulis lokal, aku acungin jempol untuk Clara Ng karena punya imajinasi yang begitu kuat. ^_^

............Cinta adalah kekuatan manusia dan indera kedelapan manusia adalah Cinta.........

March 19, 2008

Utukki : Sayap Para Dewa

Utukki merupakan novel percintaan yang dilatarbelakangi oleh mitos-mitos Mesir. Diceritakan pada tahun 5000 Sebelum Masehi, ketika manusia percaya akan keberadaan Dunia-Atas yang merupakan tempat tinggal para dewa dewi dan kekal abadi di dalamnya serta Dunia-Mahluk-Hidup yang ditempati oleh manusia yang tidak abadi. Utukki sendiri adalah sebutan bagi anak-anak yang dilahirkan oleh Dewi Antu (Bumi) yang merupakan pasangan dari Dewa Anu (Langit). Salah satu Utukki terakhir, Nannia jatuh cinta pada seorang pendeta di bumi, Enka. Sang ibu, Dewi Antu, marah besar dan tidak merestuinya. Di sisi lain, Dewa Anu, telah menggariskan takdir mereka dalam buku nasib. Di lain sisi, terdapat Dewi Cinta dan Perang, Dewi Ihstar, yang jatuh cinta juga kepada Enka, sayangnya Enka tidak mengetahuinya, dan malah jatuh cinta kepada Nannia. Kisah cinta ini akhirnya akan berkelanjutan saat mereka bereinkarnasi kembali 7000 ribu tahun kemudian, yaitu pada tahun 2000.
Dari seluruh rangkaian cerita, ide cerita yang diambil cukup nyentrik, dimana masih sedikit penulis yang menceritakan tentang cinta dengan bumbu mitos dan petualangan. Bahkan di tengah-tengah cerita digambarkan salah satu tokoh, Celia, harus berjuang melawan 7 monster Utukki. Yang uniknya, diantara penggalan-penggalan paragraf romance dan berkesan mengharu-biru, penulis menyisipkan banyolan-banyolan salah seorang dewa, yaitu dewa Marduk yang memang suka asal. Bahkan dewa pun Jogging segala :D(bagian ini sukses bikin saya ngakak setelah terharu)
Penulis juga cukup imajinatif menggambarkan keadaan di Dunia-Atas dengan segala pernak-perniknya. Pembaca seolah-olah dibawa ke negeri antah-berantah. Di novel ini pula, disebutkan bahwa indera manusia adalah 7, dimana indera keenam adalah gelombang pikiran, indera kesembilan adalah kepekaan yang amat sangat, dan indera kesepuluh adalah suara hati. Bagaimana indera kedelapan? Menurut para dewa, indera kedelapan harus ditemukan oleh manusia itu sendiri, jadi silahkan baca novel ini dan temukan apa indera kedelapan itu :)
Secara keseluruhan, novel ini mengajarkan arti cinta yang sesungguhnya, cinta tanpa syarat apapun, kegelapan akibat cinta tak berbalas, perjuangan menyatukan cinta, pencarian cinta serta menjaga kekuatan cinta selama bertahun-tahun tanpa bisa bertemu, tanpa saling tatap dan menyentuh satu sama lain, dan saat semua orang telah melupakan mereka. Berikut ini adalah cuplikan isi novelnya :
Cinta… adalah kekuatan, kekuatan untuk berani merelakannya pergi, walau itu menyakitkan. Cinta… adalah ketabahan ketabahan untuk menerima hal-hal yang sulit diterima. Cinta… adalah keabadian, karena cinta itu adalah jantung pemberi kehidupan.
Halaman 172

Terimalah penderitaan sebagai manusia; penderitaan yang bercampur menjadi kegembiraan. Itulah hakikat Cinta

Halaman 305

“Gilakah itu namanya? Gilakah menjadi cemburu karena terlalu mencintaimu? Gilakah jika aku tidak rela melihatmu membagi cinta?”

“Itu gila. Cinta tak seharusnya seperti ini. Kau membuat orang yang kucintai terbunuh!”
“Beginilah cinta yang seharusnya. Aku tidak tahu lagi bagaimana cara mencintaimu lebih daripada ini”
Jadi beginilah rasanya jika dicintai secara membabi buta. Cinta yang tak mampu melihat adalah tikaman panah tepat pada jantung. Cinta yang tak mampu mendengar adalah pemerkosaan pada jiwa dalam kesewenang-wenangan.
Halaman 312

…maafkan aku karena tidak dapat mengerti apa arti cinta….

Cinta itu hangat, Ibu
…Maafkan aku karena tidak pernah tersentuh gelombang perasaan itu…
Cinta adalah alasan utama bagi manusia agar terus hidup, Ibu
…maafkan aku karena tidak dapat memberi makna cinta…
…tapi biarkan aku melakukan satu hal benar setelah beribu-ribu tahun…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar